Minggu, 13 Oktober 2013

Perahu Tanpa Dayung - EPISODE 001

Perahu Tanpa Dayung - Episode 001

Suami yang baik adalah suami apabila menegur dan memberi wejangan kepada istrinya haruslah dengan lemah lembut. Dan istri yang baik haruslah memegang teguh sami'na wa attho'na dalam hal kebajikan berumah tangga. Tidak saling menyakiti perasaan, apalagi perasaan sang suami.

Abi : "Abi sangat menyayangi Umi dan Abi juga tahu kalau Umi mencintaiku. Tapi kenapa sampai saat ini Umi menginginkan Abi masuk neraka?"

Umi : "Astaghfirullah...(mulai nangis). Kok Abi bilang gitu? Umi berharap kita masuk syurga sama-sama. Dan ketahuilah Abi, bahwa dalam setiap do'a, Umi selalu menginginkan kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat bersamamu serta anak-anak kita."

Abi : "Iya,,, Abi tahu soal itu."

Dengan nada dan gestur tubuh yang halus, Abi mendekati Umi. Tangan kiri Abi mulai memegang erat tangan Umi, sedangkan tangan kanannya digunakan untuk mendekap serta menyandarkan kepala Umi pada tubuh Abi, tepatnya antara dagu dan pundak Abi. Mulai dibelai rambut si Umi, Abi pun tersenyum dan kembali berbicara.

Abi : "Kalau Umi ingin menikmati harumnya bau syurga, Umi haruslah menutupi aurat sesempurna mungkin, bajunya dikendorin, jangan terlalu ketat. Gak usah posting-posting gambar yang tidak Abi sukai atau serta jangan berbicara dengan kata-kata yang seronok di manapun Umi berada. Ada baiknya bersikap dengan meniru dari istri-istri Rasulillah serta para sahabatnya. Abi sangatlah sayang ama Umi, dan hanya Umi lah wanita yang benar-benar Abi cintai dan diharap tua serta mati dan masuk syurga bersama. Tunjukkan pada anak-anak, bahwa kitalah panutan mereka."

Umi : "Iya Abi."

Tak mampu berkata-kata, hanya mampu mendekap tubuh Abi dengan seerat-eratnya, desahan nafas dan air matanya pun memenuhi baju takwa si Abi.

Begitulah kasih sayang dari mereka yang mengharapkan masuk syurga bersama.

_______________________________________________________________________
Berikut wejangan Rasulillah SAW kepada anaknya, Fatimah Az-Zahra:
> Wahai Fatimah, yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak ridha, aku tidak akan mendo'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui, ridha suami adalah ridha Allah? Dan kemarahan suami adalah kemarahan Allah?

> Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya serta memotong kumis dan menggunting kuku suaminya,  Allah memberinya minuman dari sungai-sungai syurga. Allah SWT meringankan sakaratul mautnya, dan kuburnya akan menjadi taman-taman syurga. Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka serta selamat dari titian siraatal mustakim.

________________________________________________________________________
Lumajang, 4 Sya'ban 1434
Abi Khalid (B. Abdillah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar