Sabtu, 17 Januari 2015

"Bahaya Valentine"

Oleh: Abi Khalid Al Abdillah

Bismillahirrahmanirrahiim... 
Saya akan sedikit mengulas pembahasan tentang "Valentine", dimulai dari sejarahnya hingga pandangan Islam mengenai perayaan tersebut. 

Sebelumnya saya mohon maaf apabila ada beberapa pendapat yang kurang berkenan dan sudilah Akhi wa Ukhty menginformasikan kepada kami atau sahabat Muslim yang lainnya mengenai bahaya Valentine's.

Ada beberapa versi tentang lahirnya Hari Valentine ini, tapi yang dominan dikenal adalah kisah seorang Pendeta bernama St. Valentine yang hidup di akhir abad ke-tiga Masehi. Raja Romawi yang bernama Claudius II melihat bahwa St. Valentine telah menyebarkan dan mengajak para pemuda untuk masuk ke Agama Nasrani, St. Valentine pun menganjurkan para pemuda untuk segera menikah di usia dini. Raja Claudius II pun marah dikarenakan bahwa pasukan yang anggotanya masih bujangan akan lebih semangat ketimbang yang sudah menikah, atas dasar itulah maka sang Raja memerintahkan untuk menangkap St. Valentine. 

Di dalam penjara, St. Valentine berkenalan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari penjaga penjara yang terserang penyakit. Pendeta Valentine pun mengobatinya hingga sembuh sampai akhirnya mereka saling jatuh cinta. Peristiwa ini segera terdengar oleh Raja, dan akhirnya Raja Claudius II pun menjatuhkan hukuman mati terhadap St. Valentine. 

Sehari sebelum dihukum mati, St. Valentine mengirim sebuah kartu yang bertuliskan, "Dari yang tulus cintanya, Valentine." 

Jadi, sudah jelas itu adalah budaya asing yang kental dengan ajaran-ajaran yang tak sejajar dengan Islam. Dalam Al-Qur'an saja, saya telah menemukan minimal lima hujjah/dalil yang menentang perayaan-perayaan yang tak sesuai dengan syari'at, ditambah dari puluhan Hadist Rasul beserta pendapat para ulama mengenai hal itu. 

Imam Muslim telah meriwayatkan Hadist Shahih di mana bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kamu kelak akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawakpun, kamu pasti akan mengikuti mereka." 
Lantas sahabat bertanya, "Ya Rasul, apakah yang Anda maksud dengan mereka itu adalah bangsa Yahudi dan Nasrani?" 
Maka Rasul menjawab, "Ya, siapa lagi kalau bukan mereka." 

Dalam Al-An'aam: 116 dan 117, "Wa-in tuthi' aktsara man fiil ardhi yudhilluka 'an sabiilillahi in yattabi'uuna ilaazh-zhanna in hum ilaa yakhrushuun. Inna rabbaka huwa a'lamu man yadhillu 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bil muhtadiin." 
(Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk. Sesungguhnya Rabb-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk." 

Perlu diingat bahwa perayaan Valentine lebih dekat dengan perzinahan, padahal dalam Al-Isra' ayat ke-32 dijelaskan, "Walaa taqrabuuzzinaa innahu kaana faahisyaitan wasaa-a sabiilaa." 
(Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.) 

Semoga Allah senantiasa mengarahkan kita pada jalan yang lurus dan menjadikan kita saling berkasih sayang antar umat Muslim sesuai jalan yang diridhai-Nya. 

Saya juga pernah jadi pembicara di sebuah acara seminar yang diadakan Fak. Psikologi UMM beberapa tahun yang lalu. Dalam acara yang bertemakan "Pergaulan Anak Muda" itu saya mengungkapkan bahwa perbuatan maksiat dilakukan pada moment-moment tertentu. Perbuatan maksiat yang saya maksud adalah pesta miras sampai hubungan seksual pra-nikah.

Moment-moment tertentu tersebut di antaranya:
1. Pergantian malam tahun baru Masehi
2. Valentine Day
3. Perayaan Kelulusan/Wisuda
4. Perayaan ulang tahun
5. Adanya pesta atau konser musik

Kelima moment tersebut tentu bukan dari ajaran Islam. Bukan pula adat istiadat dari nenek moyang kita. Jadi, selayaknya kita berhati-hati dalam menyikapinya. Terlebih bagi orangtua, harus benar-benar mengawasi putra-putrinya agar tak terjerumus pada lubang dosa yang kelak juga bisa menyeret orangtuanya pada neraka. 

Mohon maaf jika ada salah kata, be carefully :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar