Sabtu, 29 November 2014

Bukan Cerita Sesungguhnya


"Tolong sedikit buka mata hatimu dan lihatlah di sini,,, bukan di situ tapi ada di sini..."
"Kenapa Mas?"
"Ini adalah bekas luka karena kepergianmu."
"Tapi harus bagaimana lagi Mas? Aku harus menikah dengannya."
"Baiklah, jika memang itu yang terjadi. Simpanlah baik-baik kenangan tentang kita."
"Aku gak akan lupa Mas. Sesuatu yang baik darimu pasti akan aku tetap pegang."
===================
‪#‎lima_tahun_kemudian‬
===================
"Loh, kok sendiri? Kemana suamimu?
"Aku sudah cerai Mas, dan kedaatanganku ke sini hanya untuk berpamitan kepadamu."
"Emang mau kemana?"
"Aku sudah mempunyai dua anak, dan aku harus menghidupinya. Sedangkan ayahnya tak tahu lagi ada di mana. Aku mau ke Hong Kong Mas. Insya Allah bulan depan berangkatnya."
Keadaan tiba-tiba hening beberapa waktu...
Terdengar isak tangis dari seorang wanita berkerudung ungu
Aku hanya terdiam sedikit mengingatnya di masa lalu
Dia yang kucinta dan kuharapkan sebagai ibu dari anak-anakku
Tapi ternyata di dahului seorang pria yang masih kawanku
"Mas... Bolehkah aku minta tolong kepadamu?"
"Apa?"
"Kalau Mas sedang tak sibuk, tolong sesekali jenguk anakku ya Mas. Mereka aku titipkan di rumah nenek."
"Tidakkah kamu lebih baik mencari pekerjaan di sekitar sini saja dan kamu bisa mengawasi kedua anakmu, anak seumur mereka tentu masih membutuhkan kasih sayang dari ibunya. Atau, menikahlah kembali."
"Pekerjaan apa Mas? Aku hanya lulusan SMA. Dan kalau menikah, aku rasa udah nggak mungkin lagi ada yang mau denganku ini."
"Baiklah, aku akan kunjungi kedua anakmu jika aku ada waktu. Dan pergilah, pergilah untuk yang kesekian kalinya."
"Mas.... Masihkah kau mencintaiku?"
Hanya menghela nafas panjang
Masa lalu yang enggan kukenang
Kini datang dan tak sudi menghilang
Akankah masa indah akan terulang
Atau kembali merasakan sakit yang terkekang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar