Sabtu, 29 November 2014

Karena Ku Telah Mencintaimu

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu 
Bismillahirrahmanirrahim 

"Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yg mati syahid dan orang-orang shaleh. Mereka itulah teman yg sebaik-baiknya." (An-Nisa: 69) 

Taat pada sesuatu bisa jadi dikarenakan takut dan dilakukan dengan keterpaksaan. Ketaatan semacam itu biasanya karena adanya pemaksaan dan tekanan dari pengambil kebijakan atau dari yg lebih kuat kepada yg lebih lemah.

Namun, ada pula ketaatan yg muncul atas dasar cinta dan kerinduan yg teramat dalam. Rasa cinta yg begitu mendalam menimbulkan ketaatan yg sangat dahsyat. Sebuah ketaatan totalitas dengan kesiapan melakukan apa saja demi yg di cinta, itulah loyalitas yg muncul dari cinta yg luar biasa.

Suatu hari, Abdullah bin Zaid menemui Rasulillah SAW dalam keadaan bersedih. Dan segeralah Rasulullah bertanya pada Abdullah bin Zaid mengenai keadaannya itu.

Rasulullah: "Wahai Abdullah, apa gerangan yg membuatmu tampak bersedih?"
Abdullah: "Wahai Nabi Allah, ada sesuatu hal yg membuatku menjadi gelisah."
Rasulullah: "Apa gerangan yg membuatmu gelisah?"
Abdullah: "Kami datang di waktu pagi dan petang untuk menatap wajahmu dan duduk bersamamu. Dalam kesempatan ini kami bisa melepaskan rindu dan cinta kami kepadamu ya Rasulullah. Namun bagaimana di esok hari? Ketika engkau diangkat bersama Nabi-Nabi? Maka kami tidak akan dapat mencapai apa yg dicapai olehmu wahai Rasulullah."

Penggalan dialog ini menggambarkan begitu besarnya cinta dari para sahabat kepada Rasulillah SAW. Sebuah rindu yg mendalam yg ingin terus dilalui bersama sang kekasih, tak ingin terpisahkan hanya karena ajal atau kematian yg datang menjemput. Namun masih adanya kesadaran bahwa tak mungkin dapat menggapai dan menyertai kekasihnya untuk selamanya.
Allahumma Sholli Ala Muhammad.

Lumajang, 28 Syawal 1434
Abi Khalid Al Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar