Sabtu, 29 November 2014

Prahara Negeri Samudra - 1

Jaman sekarang sudah mulai kita rasakan, bahwa kekayaan bertumpuk pada konglomerat tanpa ada manfaat bagi kaum melarat.
Keadilan hanya bagi kaum berkelas tanpa manfaat bagi kaum tertindas.
Sungguh tragis dan ironis, maling sandal ditindak dengan bengis sedangkan koruptor dibiarkan tumbuh secara sporadis.
Janji pasti kau bawa mati, sedangkan kami hanya menanti bukti.
Kami butuh kerja nyata, bukan tontonan perebutan tahta.
Kami butuh sesuatu yang layak, bukan iming-iming dengan berteriak.
Hukum-hukum Allah engkau tinggalkan, hak anak yatim pun tega kau makan.
Bagaimana nasib suatu negeri, jika hak-hak rakyat engkau kebiri.
Bagaimana nasib suatu bangsa, sedangkan milik rakyat saja tetap engkau mangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar