Sabtu, 29 November 2014

Qana'ah saja... Dan ucapkan Alhamdulillah

Asalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu 

Segala puji bagi Allah Yang memberi nikmat tak terkira... 

Bismillahirrahmanirrahim... 
Umar bin Khattab berkunjung ke rumah Rasulillah SAW. Ketika Umar telah memasuki rumah beliau, Umar tertegun melihat sekeliling rumah dan yang tampak hanyalah sebuah meja dan geribah (tempat air) yang biasa Rasul gunakan untuk berwudhu. Keharuan muncul dalam hati Umar, seorang yang bersifat tegasdan keras. Tanpa disadari, linangan air matanya menetes secara perlahan laksana butiran embun. Maka seketika pun, Rasul SAW menegurnya:
Rasul: "Gerangan apakah yang membuatmu menangis wahai Umar?"
Umar: "Bagaimana aku tidak menangis Yaa Rasulillah? Hanya seperti inilah keadaan yang kudapati di rumahmu Yaa Rasul. Tidak ada perkakas dan tak tampak kekayaan kecuali sebuah meja dan geribah. Padahal di tanganmu telah tergenggam kunci dunia timur dan barat serta kemakmuran telah melimpah."
Rasul: "Wahai Umar, aku adalah Rasul Allah. Aku bukan seorang kaisar dari Romawi dan bukan pula kisra dari Persia. Mereka hanya mengejar duniawi, sedangkan aku mengutamakan ukhrawi."
______________________________

Apa yang diisyaratkan Rasulillah SAW tampak jelas, bahwa tidak selamanya hidup bergelimang harta adalah berkualitas. Seringkali kehidupan hedonisme ala modernisasi malah menghambat pada usaha amal kita apabila kita tak bisa mengontrolnya. Dan ini bisa membuat hati kering, sunyi bahkan hati yang mati. Kesederhanaan adalah kemuliaan. Segala nikmat adalah pemberian yang patut kita syukuri... Apapun yang kita minta maupun tanpa kita minta.
______________________________

Banyaknya nikmat yang berkualitas
Tanpa syukur hanyalah kuantitas
Janganlah melampaui batas
Atau berpaling dari ayat di atas kertas
Perintah-Nya sudah jelas
Akurat, tepercaya, lugas, dan tegas
Masihkah kita berpaling dari rasa ikhlas?

Terkadang kita tersipu
Oleh dunia yang telah menipu
Hingga amalan kita hilang tersapu

Mata melihat, tanpa kita minta
Hidung berhirup, tanpa kita sangka
Telinga mendengar, tanpa kita duga
Mulut bicara, tanpa kita rasa
Apakah masih berpaling dari nikmat-Nya?

Secercak matahari dapat dilihat
Udara pagi hari tiadalah pekat
Kondisi terbangun dalam sehat
Apakah masih berpaling dari nikmat?

Jutaan nikmat telah diberi
Dari Yang Mengawali dan Yang Mengakhiri
Kepada setiap insan sanubari
Yang tak mungkin kita pungkiri
Apakah tak kau syukuri?

Segala pemberian itu anugerah
Banyak usaha, banyak tengadah
Pelan, dipastikan istiqamah
Harapkan indah pada Al Jannah

An Anfal 67 sudah jelas
Ali Imran 185 tampak lugas
Apakah kita masih melampaui batas?
Dari tipu dunia yg semakin panas

Diberikan suatu berkah
Tiada cukup, musnahlah sudah
Semoga kian qana'ah
Dan berucap Alhamdulillah
______________________________

Rabbana dhzalamnaa anfusana wailam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanaa kunannaa minal khosirrin...
______________________________

Lumajang, 30 Rajab 1434
Budiman Abdillah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar