Sabtu, 29 November 2014

Yakin Serta Bersungguh-sungguhlah Dalam Do'a

Bismillahir Rahmaanir Rahiim 

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang-Ku, maka (jawablah) bahwasannya Aku dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yg berdo'a apabila ia berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186) 

Pada suatu hari,,, Ibrahim bin Adham berjalan di pasar Bashrah. Kemudian berkumpul banyak orang sambil bertanya kepadanya tentang firman Allah SWT yg artinya "berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.", sedangkan kami tetap berdo'a kepada-Nya, tapi Allah tidak mengabulkan do'a kami. 
Maka Ibrahim bin Adham menjawab, "Sesungguhnya hatimu telah mati." 
Kemudian orang itu bertanya lagi, "Apa yg menyebabkan hati kami menjadi mati?" 

Lantas Ibrahin bin Adham menjelaskan pertanyaan orang tersebut: 
> kamu telah mengetahui bahwasannya Allah itu ada, tapi kenpa kamu tak pernah melaksanakan apa yg diperintah dan dilarang-Nya. 
> kamu telah membaca Al-Qur'an, tapi kenapa tidak kamu amalkan apa yg terkandung di dalamnya. 
> kamu telah mengetahui bahwa Iblis adalah musuhmu, tapi kenapa kamu masih mengikuti kemauannya. 
> kamu mengaku mencintai Rasulillah SAW, tapi kamu menjauh dan meninggalkan Sunnahnya. 
> kamu mengaku cinta dan ingin masuk Syurga, tapi kamu belum melakukan amalan untuk menuju kesana. 
> kamu takut masuk Neraka, tapi kamu belum berhenti dari perbuatan maksiat kepada Allah. 
> kamu mengetahui bahwa kematian pasti kamu alami, tapi km belum bersiap-siap tuk menghadapinya. 
> kamu senantiasa mencari kesalahan orang lain sementara kamu selalu menyembunyikan apa yg telah menjadi kesalahanmu. 
> kamu diberi nikmat yg banyak, tapi tanpa kamu syukuri. 
> kamu pernah mengantar jenazah ke kuburan, tapi kamu tak pernah mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. 
______________________________ 

Bagaimana akan terkabul sebuah do'a kalau kita masih bermaksiat dan senantiasa berbuat dosa. 

"...Tidak ada Dzat (yg hak) untuk diibadahi selain Aku, oleh karena itu beribadahlah kepada-Ku." (Thaha: 14) 

Seorang muslim hanya akan memberikan kepada Allah SWT ibadah-ibadah yg telah disyariatkan-Nya kepada para hamba-Nya. Dan manusia tidak akan melaksnakan ibadah-ibadah tersebut sedikit pun untuk selain Alla Azza wa Jalla. 

Apabila meminta, ia hanya akan meminta kepada Allah. 
Apabila memohon, ia hanya akan memohon kepada Allah. 
Apabila bernadzar, ia hanya bernadzar pada Allah. 

Hanya bagi Allah sajalah segala amalan batin, seperti rasa takut, pengharapan, kecintaan, pengagungan, dan bertawakal. 
Hanya bagi Allah segala amalan lahir, seperti shalat, puasa, haji, maupun jihad. 

Berniat yg baik dalam setiap amalan dan hanya memohon pada-Nya adalah kunci dalam melakukan ibadah. 
"Sesungguhnya segala amalan itu (tergantung) dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya..." (HR. Bukhari) 

"Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta-harta kalian, akan tetapi Dia hanya melihat pada hati dan amalan-amalan kalian." (HR. Muslim) 

Berniat dengan sungguh-sungguh dalam setiap ibadah, selalu berdo'a, dan selalu berprasangka baik atas kehendak-Nya karena do'a adalah suatu realisasi dan merupakan media komunikasi antara seorang hamba dengan Penciptanya. Do'a bisa dikatakan jembatan dari segala kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. 

Allah SWT berfirman: "Dan Tuhanmu telah berfirman: Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yg sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Al-Mu'min: 60) 

"Hanya milik Allah Asma'ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma'ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yg menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yg telah mereka kerjakan." (Al-A'raf: 180) 

Oleh karena itu, berdo'alah kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Pemberi dengan keyakinan untuk dikabulkan. Sudah seharusnya seseorang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kewajibannya, yakin bahwa Allah akan menerima ibadahnya dan mengampuni dosanya karena Allah telah menjanjikan akan hal itu, dan Allah SWT tak pernah menyalahi janji-Nya. 
Namun apabila kita mengira atau bahkan meragukan bahwa Allah tidak menerima usaha kita, itu berarti kita telah berputus asa dari rahmat-Nya. 
"Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi." (Al-Mu'min: 55) 

"Apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah. Dan apabila kamu memohon pertolongan, minta tolonglah kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi) 

Diriwayatkan dari Anas ra. bahwa Rasulillah SAW bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian berdo'a, maka bersungguh-sungguhlah dalam meminta. Dan jangan mengatakan 'Yaa Allah, jika Engkau menghendaki berilah aku'. Karena tidak ada yg dapat membuat Allah merasa berat." (HR. Bukhari) 

Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian mengatakan, 'Yaa Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Yaa Allah rahmatilah aku jika Engkau menghendaki'. Akan tetapi, bersungguh-sungguhlah dalam meminta karena tidak ada yg dapat membuat Allah merasa terpaksa." (HR. Bukhari) 

Dan menurut penjelasan Muhammad Fu'ad Abdul Baqi dalam Kitab Al Lu'Lu' wal Marjan dijelaskan bahwasannya Al-Qasthalani berkata: "Al-Mazhhari berpendapat, 'Barang siapa yg merasa bosan berdo'a, tidak akan diterima do'anya. Karena do'a itu adalah ibadah, baik dikabulkan maupun tidak. Maka tidak layak bagi seorang mukmin merasa bosan beribadah. Sedangkan ditundanya do'a, mungkin karena belum datang waktunya karena bagi setiap sesuatu itu memiliki waktu. Atau mungkin karena hal tersebut tidak ditakdirkan pada zaman azali bahwa do'anya akan dikabulkan di dunia, maka akan diberi gantinya di akhirat. Atau juga mungkin ditunda pengabulannya agar yg berdo'a terus-menerus meminta dengan mendesak. Karena Allah menyukai permintaan yg terus-menerus dengan mendesak ketika berdo'a yg disertai juga dengan ketaatan, kepasrahan, dan menunjukkan kebutuhannya. Barang siapa yg mengetuk pintu dengan sering, maka tentu akan segera dibuka. Dan barang siapa berdo'a dengan sering, maka tentu akan segera dikabulkan.'" 

Dari Abu Hurairah ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Salah seorang di antara kalian akan dikabulkan do'anya selama ia tidak tergesa-gesa dengan mengucapkan, 'Aku telah berdo'a namun tidak dikabulkan.'" (HR. Bukhari) 

Adapun adab berdo'a: 
- diucapkan secara pelan dengan susunan kata yg jelas dan sesudah hati bersih (taubat) serta dalam keadaan suci. 
- menghadap ke arah kiblat. 
- tidak tergesa-gesa 
- mengangkat kedua belah tangan 
- lakukan do'a secara terus menerus, jangan hanya sekali saja. 
- dengan sungguh-sungguh sepenuh hati. 
- penuh harap untuk dikabulkan dan penuh keyakinan akan diterima serta takut akan ditolak. 
- dimulai dengan menyebut Nama-Nya (Asma'ul Husna), memuji-Nya, bershalawat atas Rasul-Nya, serta memuji Allah di akhir do'a. 
- mengetahui waktu yg baik dalam berdo'a. 

Sesudah berdzikir, manfaatkan untuk bersungguh-sungguh dalam do'a. Sebab Rasulillah SAW pernah ditanya, 'Manakah do'a yg lebih diperhatikan oleh Allah?' Maka beliau bersabda: "Pada tengah malam yg akhir dan sesudah shalat wajib." (HR. At-Tirmidzi dari Umamah) 

Waktu yg baik untuk berdo'a: 
- saat sepertiga malam. 
- saat tengah malam. 
- setelah shalat fardlu. 
- setelah shalat sunnah. 
- setelah dzikir. 
- setelah membaca Al-Qur'an. 
- antara adzan dan iqamah. 
- antara Ashar dan Maghrib. 
- antara Dhuhur dan Ashar. 
- di hadapan Ka'bah. 
- di bulan Ramadhan. 
- di hari 'Arafah. 
- di hari Jum'at. 
- di saat berpuasa. 
- di saat sahur. 
- dikala berdiri hendak shalat. 
- di saat sujud. 
- di saat hujan. 
- di saat mendengar kokok ayam jago di waktu subuh. 
- dikala thawaf di Masjidil Haram. 
- dikala melihat/di dalam Masjid Nabawi. 
- di saat tertimpa musibah. 
- di saat mendapat rizki. 
- dll. 

Beberapa contoh do'a: 
- Sayyidul Istighfar 
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yg membaca do'a ini pada sore hari, lalu pada malam harinya meninggal dunia, maka dia masuk surga. Demikian pula barang siapa yg membacanya pada pagi hari, lalu pada hari itu dia meninggal dunia, maka dia masuk surga." 
Do'a ini oleh Rasul SAW disebut 'Sayyidul istighfar' artinya penghulu istighfar. (HR. Bukhari dari Syaddad bin Aus): 
Allahumma anta Robbi la ilaha illa anta kholaqtani, wa ana 'abduka, wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'udzu bika min syarri ma shona'tu, abu-u laka bini'matika 'alayya wa abu-u laka bi-dzanbi faghfirli, fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta. 

- Do'a keselamatan yg sering dibaca Nabi SAW seusai shalat: 
Allahumma 'afina fi badani. Allahumma 'afini fi sam'i. Allahumma 'afini fi bashori la ilaha illa anta. Allahumma inni a'udzu bika minal kufri wal faqri. Allahumma inni a'udzu bika min 'adzabil qabri la ilaha illa anta. 

- Mohon ampun dan kasih sayang Allah seperti yg Rasul SAW ajarkan pada Abu Bakar: 
Allahumma inni zholamtu nafsi zhulman katsiro, wa la yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfir li maghfirotam min 'indika, warhamni innaka antal ghofurur rohim. 

- Mohon lindung dari siksa neraka: 
Allahumma Robba Jibrila wa Mikaila wa Robba Isrofila, a'udzu bika min harrin nari wa min 'adzabil qobri. 

___________________________ 
Semoga kita tetap bisa istiqamah dalam bermunajat pada-Nya. 
Semoga segala kebaikan serta ampun tercurah pada orang tua kita, guru-guru kita, saudara-saudara kita serta ikhwanul muslimin sekalian. 
Mohon maaf apabila ada sedikit kekurangan... Dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat terutama untuk diri pribadi saya sendiri. 

Robbana taqobbal minna innaka antas sami'ul 'alim.. 
Wa tub 'alayna innaka antat tawwabur rohim... 
Wa shollallahu 'ala nabiyyina Muhammadin wal hamdu lillahi robbil 'alamin... 
______________________________ 

Lumajang, 26 Rajab 1434
Abi Khalid Al Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar