Minggu, 14 Desember 2014

Belajar Dari Sebuah Pertanyaan (Penemu Globe)

Oleh: Abi Khalid Al Abdillah
Awalnya, saya hendak merapikan buku-buku yang berserakan di kamar. Saya tata berdasarkan katalog yang saya tentukan sendiri jenis-jenisnya, seperti buku-buku tentang fiqh dan hukum-hukum Islam, maka saya taruh di rak paling atas. Selanjutnya pada kitab-kitab Hadist, saya kumpulkan di rak kedua dari atas.
Selanjutnya, saya memilah-milah beberapa buku di atas kasur, sesekali saya baca beberapa buku guna mengembalikan ingatan. Tiba-tiba terdengar suara "cliiing" dari HP saya, suara yang menandakan bahwa terdapat message melalui aplikasi WhatsApp yang telah terinstall pada Nokia 5233 milik saya. Pesan itu berbunyi, "Kang, penemu globe atau bola dunia siapa?"
Saya mencoba untuk mengingat-ingat karena saya pernah membaca perihal itu dalam suatu buku. Lantas, saya balas, "Yang sabar ya, saya coba cari tahu dulu. Kali aja ada di buku."
Sebenarnya, dengan klik "penemu globe atau bola dunia" di sebuah search engine (Google) itu mudah dilakukan, dan hanya menunggu loading beberapa detik maka akan muncul sebuah jawaban. Tapi, saya bukan type seperti itu jika menjawab sebuah pertanyaan. Kalau hanya sekedar berselancar untuk baca-baca memang sering saya lakukan.
Lalu, tatapan mata saya tertuju pada sebuah buku tebal yang berjudul Ensiklopedi Dunia Islam karya Amirullah Kandu, saya ambil dan buka buku itu, ternyata lebih dari 10 menit tak saya temui siapa gerangan penemu globe tersebut.
Tak putus asa, perut yang mulai laparpun tetap saya cuekin. Demi sebuah ilmu, maka hal kecil sesekali perlu ditunda. Saya secara spontan teringat sebuah buku yang judulnya sangat panjang sekali. Saya cari di rak, ternyata tak saya temui. Tangan saya membelah seisi almari, tetap tak saya temui.
"Hmmmm, mungkin di kamar sebelah." pikir saya. Lantas kaki segera melangkah, ternyata buku karya Muhammad Yusuf Abdurrahman itu sedang tergeletak di sebuah guling berwarna pink (jangan berfikir negatif, itu kamar adik saya).
Saya ambil, lalu saya buka secara perlahan. Halaman demi halaman tak luput dari pandangan. Alhamdulillah, akhirnya kedua bola mata saya telah menemukan kata kunci dari yang telah dicari-cari yaitu, globe.
Saya terus cermati, saya baca halaman 148 hingga halaman 153. Hmmm, ternyata jawaban dari teman saya tadi terdapat pada sebuah buku yang berjudul Cara-cara Belajar Ilmuwan-ilmuwan Muslim Pencetus Sains-sains Canggih Modern [Yuk, Cetak Anak-anak Kita Segenius Mereka].
Yah, dari sini saya kembali mendapati sebuah ilmu. Jika saja tak ada pertanyaan dari seorang teman, bisa jadi saya tak akan mendapat tambahan ilmu.
Saya ambil HP dan segera buka aplikasi WhatsAppnya, langsung saya tulis, "Dik, maaf agak lama. Penemu globe atau bola dunia adalah seorang Muslim yang bernama Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi. Beliau membuat globe dari bahan perak pada tahun 1154. Dan globe itu beratnya 400 kg."
"Jadi penemunya orang Islam ya Kang?" balasnya.
"Iya, orang Islam. Hanya saja sejarah telah dibelokkan oleh cendikiawan barat dan seolah-olah ilmuwan baratlah yang menemukan segala-galanya, padahal mereka hanya menjiplak dari pemikir (ilmuwan) Muslim." balasan saya.
Lumajang, 13 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar