Jumat, 26 Desember 2014

Salamun 'alaikum bima shabartum


Oleh: Abi Khalid Al Abdillah

Maka, alangkah indahnya tempat kesudahan
Suatu tempat penuh keindahan
Dipenuhi bidadari yang berjejer di atas dipan
Menanti sosok-sosok yang beriman

Senyumnya adalah sambutan
Belaian tangannya adalah perhatian
Dekapannya adalah pelayanan
Dan tatapannya adalah kedamaian

Siapa yang tak rindu
Dilayani bidadari bersuara merdu
Membisikkan sya'ir-sya'ir yang syahdu
Sampai tubuh rela beradu

Kain tipis, sutra keabadian
Atau gamis, sebagai kewibawaan
Engkau bebas mengenakan
Engkau bebas menanggalkan

Pengabdian bidadari bermata lentik
Dengan bibir tipis tak bersisik
Dengan tubuh menarik dan wajah cantik
Engkau dimanja tanpa terusik

Bidadari pun berkata, "Kutunggu engkau di pintu syurga."

Bidadari lain mengalihkan engkau dengan berkata, "Ke marilah, aku punya madu pelepas dahaga."

Bidadari yang satunya menyahut, "Mari mandi bersamaku di telaga."

Dan bidadari terakhir berkata, "Denganku saja, aku punya pemuas jiwa dan raga."

Ia menunggu di pintu syurga
Menyambut dengan madu pelepas dahaga
Menyejukkan dengan mandi air telaga
Serta menggairahkan jiwa dan raga

Tidakkah engkau ingin menuju tempat keabadian?
Maka, bawalah bekal dalam panjangnya perjalanan.

Lumajang, 26 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar